Memilih font untuk website bukan hanya soal estetika. Tipografi yang buruk bisa membuat pengunjung kesulitan membaca, mengurangi kredibilitas brand, bahkan menurunkan tingkat konversi. Banyak desainer dan pemilik website sering melakukan kesalahan dalam pemilihan font yang berdampak negatif pada pengalaman pengguna.
Agar website Anda tetap profesional dan mudah diakses, berikut adalah beberapa kesalahan umum dalam memilih font serta cara menghindarinya.
1. Menggunakan Terlalu Banyak Font
Salah satu kesalahan terbesar dalam desain website adalah menggunakan terlalu banyak font dalam satu halaman. Kombinasi font yang berlebihan bisa membuat tampilan website berantakan dan sulit dibaca.
Cara menghindarinya:
- Gunakan maksimal dua atau tiga font: satu untuk judul, satu untuk teks utama, dan satu opsional untuk elemen tambahan.
- Pilih font yang saling melengkapi, seperti kombinasi serif dan sans-serif.
- Gunakan Google Fonts untuk menemukan pasangan font yang harmonis.
2. Mengabaikan Keterbacaan
Banyak desainer memilih font berdasarkan estetika tanpa mempertimbangkan keterbacaan. Font yang terlalu kecil, terlalu tipis, atau terlalu dekoratif dapat menyulitkan pengguna dalam membaca konten.
Cara menghindarinya:
- Gunakan ukuran font minimal 16px untuk teks utama.
- Pastikan warna font memiliki kontras yang cukup dengan background.
- Hindari font dengan huruf yang terlalu rapat atau terlalu berjauhan.
3. Menggunakan Font Dekoratif untuk Teks Utama
Font dekoratif bisa terlihat menarik, tetapi penggunaannya harus dibatasi. Menggunakan font bergaya script atau display untuk teks utama akan mengurangi keterbacaan dan membuat website terlihat tidak profesional.
Cara menghindarinya:
- Gunakan font dekoratif hanya untuk elemen tertentu seperti judul atau heading.
- Untuk teks utama, gunakan font sans-serif seperti Roboto, Open Sans, atau Lato.
- Jika ingin tampilan klasik, gunakan font serif seperti Merriweather atau Playfair Display.
4. Tidak Memeriksa Kompatibilitas Font di Berbagai Perangkat
Font yang terlihat sempurna di komputer belum tentu tampil baik di perangkat mobile. Beberapa font bisa menjadi terlalu kecil atau berubah tampilannya ketika diakses dari layar yang lebih kecil.
Cara menghindarinya:
- Uji tampilan font di berbagai perangkat dan ukuran layar.
- Gunakan typeface website yang responsif dan didukung oleh berbagai sistem operasi.
- Pilih font dari Google Fonts atau sistem font yang ringan untuk memastikan kompatibilitas.
5. Mengabaikan Spasi dan Line Height
Selain memilih font yang tepat, pengaturan spasi juga sangat penting. Jika jarak antar huruf (kerning) atau antar baris (line height) terlalu rapat, teks akan sulit dibaca. Sebaliknya, jika terlalu renggang, teks akan terlihat terputus-putus.
Cara menghindarinya:
- Atur line height sekitar 1.5x hingga 1.8x dari ukuran font.
- Pastikan kerning tidak terlalu sempit agar huruf mudah dibedakan.
- Gunakan padding dan margin yang cukup untuk memberikan ruang bernapas pada teks.
6. Menggunakan Font yang Tidak Sesuai dengan Identitas Brand
Font memiliki peran besar dalam menciptakan identitas visual suatu brand. Jika font yang dipilih tidak sesuai dengan karakter bisnis, maka pesan yang disampaikan bisa kurang efektif.
Cara menghindarinya:
- Tentukan kepribadian brand Anda terlebih dahulu.
- Gunakan font serif untuk kesan profesional dan klasik.
- Pilih font sans-serif untuk tampilan modern dan minimalis.
- Jika ingin kesan kreatif, gunakan font handwritten atau display secara selektif.
7. Tidak Mengoptimalkan Kecepatan Loading Font
Terlalu banyak menggunakan font eksternal dapat memperlambat waktu loading website. Hal ini bisa berdampak negatif pada pengalaman pengguna dan SEO.
Cara menghindarinya:
- Gunakan hanya font yang benar-benar diperlukan.
- Manfaatkan font-display: swap pada CSS agar font dimuat lebih cepat.
- Pilih font bawaan sistem (system fonts) jika ingin loading yang lebih ringan.
Lihat juga: Tren Tipografi Digital: Font Modern yang Meningkatkan Kesan Profesional
Memilih font yang tepat untuk website adalah langkah penting dalam menciptakan pengalaman pengguna yang baik. Hindari kesalahan umum seperti menggunakan terlalu banyak font, mengabaikan keterbacaan, atau memilih font yang tidak sesuai dengan identitas brand. Pastikan typeface website yang digunakan responsif, kompatibel dengan berbagai perangkat, dan tidak memperlambat kecepatan loading.