Jasa Bangun Rumah Sesuai Dengan Selera di Pekanbaru. Ketika sebuah bangunan berhasil menarik perhatian masyarakat, sang perancang adalah orang pertama yang mendapat penghargaan. Meskipun demikian, gambar rancangan suatu bangunan tidak akan terwujud tanpa keterampilan kontraktor yang berpengalaman. Dengan kata lain, arsitek dan teknik sipil bekerja sama, tetapi orang sering menganggap keduanya sebagai pekerjaan yang sama. Perhatikan perbedaan yang perlu Anda ketahui antara teknik sipil dan arsitek agar Anda tidak keliru.
Definisi disiplin ilmu
Bahkan jika keduanya berasal dari bidang yang sama, yaitu teknik, masing-masing memiliki definisi yang berbeda dari keilmuan.
Area arsitektur
Saat belajar arsitektur, mereka akan belajar tentang berbagai teknik desain dan pembangunan, baik dalam skala makro (arsitektur lanskap, perancangan kota, atau perencanaan kota) maupun mikro (desain interior, desain produk, dan desain bangunan).
Seorang arsitek harus mempertimbangkan tiga hal saat merancang suatu bangunan: estetika (atau keindahan), kekuatan, dan kegunaan. Bahkan, ketiga elemen ini harus dioptimalkan untuk terlihat seimbang dan berfungsi bersama. Singkatnya, bidang arsitektur berkonsentrasi pada teknik pembuatan struktur, terutama bangunan yang dapat dihuni.
Bidang teknik sipil, di sisi lain, merupakan bagian dari rumpun ilmu teknik yang berhubungan erat dengan desain, konstruksi, dan pemeliharaan lingkungan. Ada banyak infrastruktur yang dibangun oleh kontraktor, termasuk terowongan, bendungan, jembatan, kanal, stasiun, jalan raya, dan sistem perpipaan dan pembuangan.
Ternyata, istilah “sipil” digunakan untuk membedakan disiplin ilmu ini dari teknik militer. Beberapa subdisiplin ilmu ini akan ditemukan dalam praktik di lapangan, seperti struktural, teknik gempa, teknik geoteknik, teknik transportasi, teknik lingkungan, manajemen konstruksi, hidrologi, dan teknik sipil informatika.
Ketika datang ke proyek pembangunan, kontraktor dan arsitek akan bekerja sama dalam satu tim. Masing-masing memiliki peran unik yang akan bekerja sama selama proses pembangunan.
Peran arsitek adalah menyampaikan ide, membuat rancangan, dan memproyeksikan konstruksi. Ini datang dengan membawa konsep proyek dari perspektif arsitektur. mulai dari mengonsep rancangan, menyiapkan skema desain, mengembangkan rancangan, membuat gambar kerja, dan pengadaan pelaksanaan konstruksi, yang akan melibatkan uraian rencana kerja dan rencana anggaran biaya.
Saat eksekusi pembangunan dimulai, sang perancang akan memantau dan mengawasi lapangan secara teratur dan bertemu dengan kontraktor dan pengguna jasa. Tujuannya adalah untuk mempertahankan bentuk bangunan yang sudah direncanakan sebelumnya.
Peran-peran kontraktor: Setelah perancang bangunan menyelesaikan proyek, hasil tersebut diserahkan kepada kontraktor untuk menyelesaikannya. Kontraktor juga bertanggung jawab untuk memastikan bahwa proyek berjalan sesuai rencana.
Boleh dibilang, peran kontraktor sangat besar dalam hal-hal teknis pembangunan. Dia tidak hanya berkonsentrasi pada merencanakan perhitungan kekuatan bangunan, tetapi juga berkonsentrasi pada mengawasi pelaksanaan pembangunan. Ini termasuk memilih material terbaik sesuai bujet, menentukan metode pelaksanaan pembangunan, durasi pembangunan, jumlah tenaga kerja yang terlibat, dan pembiayaan lainnya.
Dengan demikian, kontraktor akan melakukan banyak penyesuaian antara kondisi nyata di tempat kerja dan desain. Ia akan memastikan bahwa proses pembangunan tetap sesuai dengan rancangan arsitek dan kebutuhan pengguna jasa sambil tetap dalam batas anggaran biaya yang telah ditetapkan. Oleh karena itu, kontraktor akan berusaha semaksimal mungkin untuk menghasilkan hasil yang maksimal.